GU Belum Bisa Lepas dari APBD
By Kebo Giras, on January 26th, 2011GRESIK – Gresik United (GU) harus menata diri terlebih dahulu sebelum memutuskan wacananya membelot ke Liga Primer Indonesia (LPI). Kompetisi yang mengharuskan kontestannya lebih mandiri dalam pengelolaan finansial itu masih belum cocok bagi GU.
Tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu masih banyak menggantungkan napasnya dari dana APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah).
GU, yang berdiri pada 2005, merupakan salah satu klub pelat merah di kompetisi Liga Indonesia. Itu berarti seluruh dana operasional yang digunakan untuk membiayai tim kebanggaan publik sepak bola Kota Pudak, sebutan Gresik, itu berasal dari dana rakyat tersebut. Parahnya, GU hingga kini belum memiliki sumber pemasukan di luar kucuran APBD tersebut.
“Klub ini milik pemkab. Jadi semua pengeluaran kami ya harus ditanggung pemkab juga. Kami masih bergantung penuh kepada dana APBD,” ujar Manajer GU Hadi Kusono kemarin (24/1).
Menurut dia, pembicaraan untuk mencari solusi sumber pemasukan tambahan bagi klub yang bermarkas di Stadion Petrokimia Gresik itu memang sejak awal sudah sering dilakukan. Bukan hanya pembahasan di tingkat internal klub. Bahkan, pembicaraannya pun sudah mulai melibatkan lobi-lobi dari petinggi pemerintahan. Namun, hingga kini hal itu belum ada realisasi.
Pria yang juga seorang politikus itu mengungkapkan, sejak awal musim lalu dirinya secara pribadi pernah membicarakan masalah tersebut dengan Bupati Gresik Sambari Halim. Dia pun menyatakan bakal mencarikan solusi sumber pemasukan dari beberapa perusahaan besar di Gresik. Namun, lagi-lagi janji itu belum ada realisasinya hingga sekarang.
“Ya ditunggu sajalah. Mungkin sampai sekarang beliau masih sibuk dengan program-program kerjanya. Kan kami masih ada dana dari APBD 2011 yang mungkin bisa cair awal bulan depan,” tutur Kusono.
Menanggapi adanya wacana pelarangan APBD untuk sepak bola yang bakal diberlakukan, Kusono dengan lantang mendukung aturan tersebut. Tetapi, wakil ketua DPRD Gresik itu berharap agar aturan tersebut tidak diberlakukan dalam kompetisi musim ini. Dia beralasan, jika aturan itu ditetapkan, klub-klub yang masih menyusu ke APBD bakal gulung tikar.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi tentang kemungkinan adanya dana tambahan bagi GU dari luar APBD, Sambari menolak berkomentar. Dia beralasan bahwa segala hal yang berhubungan dengan GU sudah berada di luar wewenangnya.
“Wah, kalau tentang itu (GU, Red), bukan saya yang harus menjawab. Kan sudah ada tugas sendiri-sendiri,” ucap pria 51 tahun itu.
Sikap Sambari tersebut sangat berbeda dengan yang ditunjukkan dalam pidatonya di pembukaan Musorkab KONI Gresik akhir Desember lalu. Saat itu dia berjanji bakal lebih menggiatkan dana bantuan bagi dunia olahraga dari perusahaan-perusahaan besar yang ada di Gresik. GU yang merupakan klub sepak bola juga menjadi perhatiannya. Apalagi, mulai tahun anggaran 2011 ini GU berada di bawah KONI yang merupakan induk organisasi olahraga di Gresik. (ren/c4)
Sumber : ultrasgresik.web.id
tag : seputar gresik, gresik united, ultras gresik, stadion petrokimia gresik, apbd gresik,APBD, Gresik, Liga Indonesia, LPI, Sepak Bola, Suporter,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
aku jarang nonton lpi
lebih sering isl
seharusnya lpi bisa diakui oleh pssi
Posting Komentar