https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8400825675533184321#template

*** Selamat Datang di Website "Seputar Gresik" Terima Kasih atas Kunjungannya, Ikuti Perkembangan Berita dan Info Terbaru mengenai Kota Gresik dan sekitarnya, Berita Gresik Hari Ini, Berita Gresik, Obyek Wisata Religi Gresik, Pakaian Muslim Murah Seputar Gresik, Makanan Khas Gresik, Warkop Gresik, Budaya Gresik, Polres Gresik, Sejarah Gresik, Info terbaru Gresik 2010, Kapolres Gresik, Satlantas Polres Gresik, Ultras Gresik, Gresik United, Petrokimia Gresik, Semen Gresik dan Info Gresik News Lainnya, hanya di "Seputar Gresik" Silahkan Isi Buku Tamu atau Tinggalkan Komentar Anda... IKLAN GRATIS : JUAL GLUTERA MURAH...!!! GLUTERA PROMO OKTOBER 2013 >> PROMO GLUTERA NOVEMBER 2013 >> GLUTERA PROMO DESEMBER 2013 - PROMO AKHIR TAHUN 2013 >> GLUTERA PROMO JANUARI 2013 >> JUAL GLUTERA GLUTATHIONE >> GLUTERA SURABAYA MURAH >> HUBUNGI SERVICE CENTER GLUTERA GRESIK ONLINE VIA SMS KE : 0856-4854-5252 ATAU INVITE PIN BB : 261a4a2F - selamat berbelanja di TOKO ONLINE GRESIK >> Posted in BISNIS VSI, VSI 2014, VSI INDONESIA, VSI NETWORK, VSI YUSUF MANSUR, WWW.KLIKVSI.COM and tagged KLIK VSI COM, KLIK VSI NETWORK, VSI ACEH, VSI Aek Kanopan, VSI Agats, VSI Ambarawa, VSI Ambon, VSI Anyer, VSI Arga Makmur, VSI Arosuka, VSI Atambua, VSI Baa, VSI Badung, VSI Baganbatu, VSI Bagansiapiapi, VSI Bajawa, VSI BALI, VSI Balige, VSI Banda, VSI Banda Aceh, VSI Bandar Lampung, VSI Bandar Seri Bentan, VSI BANDUNG, VSI Bangil, VSI Bangkalan, VSI Bangkinang, VSI Bangko, VSI Bangli, VSI Banjar, VSI Banjarnegara, VSI Bantul, VSI Banyuasin, VSI Banyumas, VSI Banyuwangi, VSI Batam, VSI Batang, VSI Batu, VSI Baturaja, VSI Batusangkar, VSI Bekasi, VSI Bengkalis, VSI BENGKULU, VSI Biak, VSI Bima, VSI Binjai, VSI Bintuhan, VSI Bintuni, VSI Bireuen, VSI Blambangan Umpu, VSI Blang Kejeren, VSI Blangpidie, VSI Blitar, VSI Blora, VSI BOGOR, VSI Bojonegoro, VSI Bondowoso, VSI Botawa, VSI Boyolali, VSI Brebes, VSI Bukittinggi, VSI Bumiayu, VSI Burmeso, VSI Calang, VSI Caruban, VSI Ciamis, VSI Cianjur, VSI Cibinong, VSI Cikampek, VSI Cikarang, VSI Cilacap, VSI Cilegon, VSI Cirebon, VSI Cliquers, VSI Curup, VSI Daik, VSI Dataran Hunimoa, VSI Dataran Hunipopu, VSI Demak, VSI DENPASAR, VSI Depok, VSI Dobo, VSI Dolok Marawa, VSI Dompu, VSI Dumai, VSI Elelim, VSI Enarotali, VSI Ende, VSI Fak Fak, VSI Fef, VSI Garut, VSI Gedong Tataan, VSI Gianyar, VSI Gresik, VSI Gunun Sugih, VSI Gunung Sitoli, VSI Gunung Tua, VSI Idi Rayeuk, VSI Ilaga, VSI Indralaya, VSI Indramayu, VSI Jailolo, VSI JAKARTA, VSI Jambi, VSI Jantho, VSI Jawa, VSI Jawa Barat, VSI Jayapura, VSI Jember, VSI Jepara, VSI JOGJA, VSI Jombang, VSI Kabanjahe, VSI Kaimana, VSI Kajen, VSI Kalabahi, VSI Kalianda, VSI Karang Baru, VSI Karang Tinggi, VSI Karanganyar, VSI Karangasem, VSI Karubaga, VSI Kayu Agung, VSI Kebumen, VSI Kediri, VSI Kefamenanu, VSI Kendal, VSI Kenyam, VSI Kepahiang, VSI Kepanjen, VSI Kepi, VSI Kepulauan Riau, VSI Kigamani, VSI Kisar, VSI Kisaran, VSI Klaten, VSI Klungkung, VSI Koba, VSI Kobakma, VSI Kota Agung, VSI Kota Bumi, VSI Kota Mulia, VSI Kota Pinang, VSI Kraksaan, VSI Kuala Tungkal, VSI Kudus, VSI Kumurkek, VSI Kuningan, VSI Kupang, VSI Kutacane, VSI Labuha, VSI Labuhan Bajo, VSI Lahat, VSI Lahomi, VSI Lamongan, VSI LAMPUNG, VSI Langsa, VSI Larat, VSI Leksula, VSI Lhokseumawe, VSI Lhoksukon, VSI Libuo Palma, VSI Limapuluh, VSI Liwa, VSI Lotu, VSI Lubuk Basung, VSI Lubuk Bendaharo, VSI Lubuk Linggau, VSI Lubuk Pakam, VSI Lubuk Sikaping, VSI Lumajang, VSI Maba, VSI Madiun, VSI Magelang, VSI Magetan, VSI Majalengka, VSI Malang, VSI Maluku, VSI Manggar, VSI Manna, VSI Manokwari, VSI Martapura, VSI Masohi, VSI Medan, VSI Menggala, VSI Mentok, VSI Merauke, VSI Metro, VSI Meulaboh, VSI Meureude, VSI Mojokerto, VSI Mojosari, VSI Morotai Selatan, VSI Muara Aman, VSI Muara Bulian, VSI Muara Bungo, VSI Muara Dua, VSI Muara Enim, VSI Muara Sabak, VSI Muara Tebo, VSI Muaro Sijunjung, VSI Muko Muko, VSI Mungkid, VSI Nabire, VSI Namlea, VSI Namrole, VSI NETWORK, VSI Ngamprah, VSI Nganjuk, VSI Ngawi, VSI Nusa Tenggara, VSI Oksibil, VSI Oobo, VSI Pacitan, VSI Padang, VSI Padang Aro, VSI Padang Panjang, VSI Padang Sidempuan, VSI Pagaralam, VSI Painan, VSI PALEMBANG, VSI Pamekasan, VSI Pandan, VSI Pandeglang, VSI Pangkal Pinang, VSI Pangkalan Kerinci, VSI Panguruan, VSI Panyabungan, VSI Papua, VSI Pare, VSI Pariaman, VSI Parit Malintang, VSI Pasir Pengarayan, VSI Passo, VSI Pasuruan, VSI Pati, VSI Payakumbuh, VSI Pekalongan, VSI Pekanbaru, VSI Pelabuhan Ratu, VSI Pemalang, VSI Pematang Siantar, VSI Piru, VSI Ponorogo, VSI Prabumulih, VSI Pringsewu, VSI Probolinggo, VSI Pulau Punjung, VSI Purbalingga, VSI Purwakarta, VSI Purwodadi, VSI Purwokerto, VSI Purworejo, VSI Ranai, VSI Rangkasbitung, VSI Rantau Prapat, VSI Rasiei, VSI Raya, VSI Rembang, VSI Rengat, VSI RIAU, VSI Sabang, VSI Salak, VSI Salatiga, VSI Sampang, VSI Sanana, VSI Saparua, VSI Sarilamak, VSI Sarmi, VSI Sarolangun, VSI Saumlaki, VSI Sawahlunto, VSI Sei Rampah, VSI Sekayu, VSI Selat Panjang, VSI Semarang, VSI Sengeti, VSI Serang, VSI Siak Sri Indrapura, VSI Sibolga, VSI Sibuhuan, VSI Sidayu, VSI Sidikalang, VSI Sidoarjo, VSI Sigli, VSI Simpang Empat, VSI Simpang Tiga Redelong, VSI Sinabang, VSI Singaparna, VSI Singkil, VSI Sipirok, VSI Situbondo, VSI Slawi, VSI Sleman, VSI Solok, VSI Soreang, VSI Sragen, VSI Stabat, VSI Subang, VSI Subulussalam, VSI Suka Makmue, VSI Sukabumi, VSI Sukadana, VSI Sukoharjo, VSI Sumatera Selatan, VSI Sumatera Utara, VSI Sumber, VSI Sumedang, VSI Sumenep, VSI Sungai Penuh, VSI Sungailiat, VSI Surabaya, VSI Surakarta, VSI Tais, VSI Takengon, VSI Tangerang, VSI Tangerang Selatan, VSI Tanjung Balai, VSI Tanjung Balai Karimun, VSI Tanjung Enim, VSI Tanjung Pandan, VSI Tanjung Pinang, VSI Tapaktuan, VSI Tarempa, VSI Tarutung, VSI Tasikmalaya, VSI Tebing Tinggi, VSI Tegal, VSI Teluk Kuantan, VSI Temanggung, VSI Tembilahan, VSI Tigaraksa, VSI Toboali, VSI Toli Toli, VSI Tomohon, VSI Tondano, VSI Trenggalek, VSI Tuapejat, VSI Tuban, VSI Tulungagung, VSI Tutuyan, VSI Ujung Tanjung, VSI Unaaha, VSI Ungaran, VSI Wanggudu, VSI Wangi Wangi, VSI Watampone, VSI Watan Soppeng, VSI Wates, VSI Wlingi, VSI Wonogiri, VSI Wonosari, VSI Wonosobo, VSI Yogyakarta, VSI YUSUF MANSUR, VSITeluk Dalam, WWW.KLIKVSI.COM >> SALAM : Dychana OnLine Shop ***

Masa Depan Demokrasi Lokal

>> Kamis, 29 Juli 2010

Seputar Gresik -

Pemungutan suara Ulang Gresik -
Masa Depan Demokrasi Lokal
By : Hendi Hendrar Prihadi
via : FORUM PILKADA GRESIK on Facebook

Wacana pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung akhir-akhir ini ramai dibicarakan oleh berbagai kalangan. Menguatnya wacana tersebut dibarengi dengan menghangatnya suhu politik di berbagai daerah. Ini merupakan perkembangan yang menarik dalam sejarah perpolitikan di negeri ini, mengingat pilkada secara langsung merupakan hal yang baru bagi sejarah politik di republik ini.

Di satu sisi, perubahan sistem politik ini patut kita sambut dengan penuh rasa optimisme, karena dengan mekanisme pemilihan secara langsung ini partisipasi politik rakyat menjadi sangat penting artinya dan akan betul-betul menjadi penentu proses demokratisasi baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional.

Tapi di sisi lain, perkembangan baru ini harus benar-benar kita cermati secara kritis. Karena momentum ini merupakan momentum peletakan dasar bagi fondasi sistem politik dan demokrasi pada aras lokal.

Dilihat dari antusiasme masyarakat dalam mengapresiasi wacana pilkada secara langsung ini, menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Karena, hampir setiap elemen masyarakat menyambut positif pelaksanaan pemilihan secara langsung ini. Setidaknya ini menunjukkan tingkat kesiapan masyarakat dalam menyongsong pelaksanaan pilkada.

Akan tetapi antusiasme ini bukan merupakan jaminan terselenggaranya momentum politik daerah berjalan secara demokratis dan mencerminkan aspirasi masyarakat. Mengingat, dalam UU No 32 Tahun 2004 partai politik masih mempunyai peran sangat dominan karena mekanisme pencalonan kepala daerah hanya diatur melalui satu pintu, yakni partai politik. Akibatnya calon-calon independen yang mempunyai akseptabilitas dan kredibilitas tidak mempunyai peluang untuk maju.

Ketentuan ini menjadi salah satu titik krusial yang harus dicermati secara kritis. Karena, dominasi peran partai ini akan membuka peluang kemungkinan terjadinya ''politik dagang sapi'' di satu sisi dan suburnya money politics di sisi lain seperti yang terjadi selama ini. Disamping itu, kemungkinan partai akan sekehendak hati dalam merekrut dan menentukan calon tanpa melibatkan aspirasi dan partisipasi konstituennya serta masyarakat umum, juga sangat besar.

Jika hal ini terjadi maka bukan saja mencederai demokrasi, melainkan juga merupakan kemunduran bagi proses demokratisasi. Karena secara esensial sistem baru ini tidak ada bedanya dengan sistem politik di masa lalu, ibarat pameo ''lagu lama kaset baru''.

Padahal sasaran ideal dari produk UU ini adalah adanya partisipasi politik secara aktif dari rakyat dalam menentukan pejabat-pejabat publik di daerah. Sehingga kepala daerah yang terpilih benar-benar mencerminkan aspirasi rakyat dan mempunyai legitimasi yang kuat karena mendapat dukungan secara langsung.

Proses Pembelajaran

Momentum pilkada secara langsung adalah merupakan proses pembelajaran politik masyarakat di daerah. Konteks pembelajaran politik ini meliputi beberapa hal.

Pertama, pilkada secara langsung menuntut kesiapan rakyat untuk bisa mengartikulasikan kepentingan-kepentingannya, sehingga bentuk sikap politiknya merupakan cerminan dari kebutuhan yang ingin diwujudkannya. Dengan cara demikian maka kedaulatan rakyat akan betul-betul terwujud.

Kedua, rakyat mempunyai kedaulatan penuh untuk mendefinisikan pilihan politiknya terhadap figur calon yang ada. Dari situ mereka akan mempunyai kemandirian untuk menentukan pilihan sesuai dengan hati nuraninya, sehingga kualitas partisipasinya dapat dipertanggungjawabkan. Kemandirian ini dengan sendirinya juga mengeliminasi adanya potensi-potensi mobilisasi yang dilakukan oleh partai-partai politik.

Ketiga, rakyat juga dituntut kedewasaan politiknya. Mereka harus siap secara mental untuk menerima perbedaan pilihan politik di antara mereka sendiri. Meskipun mereka telah membuktikan kedewasaannya dalam mengikuti pemilihan presiden secara langsung yang berjalan dengan tertib, aman, dan demokratis.

Namun yang perlu diingat, dalam pilkada secara langsung jarak emosi antara figur calon dan massa pemilihnya sangat dekat. Hal ini akan memicu lahirnya fanatisme yang sangat kuat terhadap masing-masing calon.

Selain itu, masyarakat juga merasakan kepentingannya secara riil pada aras lokal. Akibatnya kadar dan rasa kepemilikan (sense of belongingness) serta keterlibatannya terhadap agenda-agenda masing-masing calon sangat tinggi. Faktor-faktor tersebut dikhawatirkan dapat menjadi pemicu terjadinya konflik horizontal.

Kecenderungan munculnya tingkat fanatisme yang berlebihan terhadap salah satu calon sangat kuat, mengingat kultur paternalisme masih dominan dalam masyarakat. Kecenderungan ini bisa kita lihat dari sikap politik yang lebih mengedepankan figur daripada visi, misi, dan program yang ditawarkan.

Dalam pandangan Emmerson (2001), karakteristik sistem politik Indonesia masih didominasi oleh budaya paternalistik. Tandanya, disamping adanya hubungan negara-rakyat yang dikemas dalam hubungan kawula-gusti, juga hubungan antarelite yang disusun berdasarkan logika perkawanan yang kental.

Kenyataan tersebut disamping kontraproduktif dengan nilai-nilai demokrasi juga mereduksi sasaran ideal dari produk UU No 32 Tahun 2004, yakni adanya proses penguatan demokrasi di tingkat lokal, sehingga kesadaran politik masyarakat menjadi bias. Bias, karena mereka sudah tidak berdaya lagi untuk membedakan antara suara hati nurani dan politik perkawanan. Sedangkan keinginan ideal dari partisipasi politiknya adalah terwujudnya kemandirian sikap politik.

Dalam kondisi yang sedemikian rupa maka mereka akan kehilangan rasionalitasnya dalam menentukan pilihan. Pertimbangan rasional menjadi nihil dan tereduksi oleh munculnya faktor-faktor emosional. Solidaritas yang muncul dengan dasar pijakan kedekatan emosi biasanya akan mengubur kadar kritisisme di masing-masing individu.

Penguatan Demokrasi

Di tengah sistem dan kultur politik yang bersifat paternalistik, maka proses pilkada langsung tidak dapat menjadi jaminan bagi perubahan kualitas demokrasi.

Masa depan demokrasi di tingkat lokal boleh jadi tidak akan mengalami perubahan. Karena demokrasi disamping ditentukan oleh seberapa besar partisipasi masyarakat juga kualitas partisipasi itu sendiri dalam menentukan pejabat pemerintah baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional.

Semakin besar dan baik kualitas partisipasi masyarakat, maka kelangsungan demokrasi akan semakin baik pula. Demikian juga sebaliknya, semakin kecil dan rendahnya kualitas partisipasi masyarakat maka semakin rendah kadar demokrasinya.

Kadar kualitas partisipasi politik masyarakat dapat dilihat dari sejauh mana tingkat otonomi dalam menentukan sikapnya. Apakah karena pengaruh mobilisasi partai politik semata, faktor primordialisme atau karena rasionalitas dan hati nurani?

Kalau keberpihakan politiknya lahir dari pertimbangan-pertimbangan yang rasional, maka merupakan pertanda yang positif bagi perkembangan dan format demokrasi ke depan. Tetapi jika pilihan politik mereka karena pengaruh mobilisasi semata, masa depan demokrasi patut dipertanyakan.

Format demokrasi pada aras lokal meniscayakan adanya derajat kualitas partisipasi masyarakat yang baik. Keterlibatan mereka dalam momentum pilkada langsung menjadi landasan dasar bagi bangunan demokrasi. Bangunan demokrasi tidak akan kokoh manakala kualitas partisipasi masyarakat diabaikan. Karena itu, proses demokratisasi yang sejatinya menegakkan kedaulatan rakyat menjadi semu dan hanya menjadi ajang rekayasa bagi mesin-mesin politik tertentu.

Hukum demokrasi selalu menempatkan partisipasi masyarakat dalam posisi yang terdepan dan signifikan. Karenanya, antara masyarakat dan demokrasi terdapat makna yang komplementer dan simultan sekaligus, yakni agar bisa berjalan dengan baik maka demokrasi menuntut konsekuensi logis adanya partisipasi aktif dari masyarakat.

Penguatan demokrasi lokal tidak akan tercipta manakala masyarakat hanya dijadikan objek politik dan konstituen yang pasif. Hal ini perlu ditegaskan guna menegakkan makna demokrasi itu sendiri. Dengan cara ini demokrasi akan lebih cepat meresap ke bawah dan dapat dirasakan secara konkret oleh masyarakat yang secara formal berada pada hierarkhi sistem politik yang paling rendah.

Selain itu juga akan mengikis demokrasi yang bersifat elitis dan menumbuhkan demokrasi yang berjalan secara egaliter, sehingga proses demokratisasi akan lebih mengakar dan terlembagakan secara horizontal di tengah masyarakat.


Ime::
FORUM PILKADA GRESIK
Kategorija::
Organizacije - Političke Organizacije
Opis:
KEBERSATUAN RAKYAT MENUJU PERUBAHAN KOTA
Tip privatnosti:
Otvoreno: Sav sadržaj je javni.
quick count, cangkruk'an, hasil coblos ulang pilkada gresik, ngopi, politik gresik, pilkada gresik di ulang, pasar gresik, gresik news, polres gresik,

0 komentar:

Creative Commons License This work by "Seputar Gresik" is licensed under a : Commons Attribution-Non Commercial-No Derivs 3.0 Creative Unported License Permissions beyond the scope of this license may be available at www.seputargresik.co.cc

  © Seputar Gresik Powered by Kang Yudhie Copyright © 2009-2010

Kembali ke Atas