Gresik -
Setelah KPU Gresik dan Lembaga Survey Indonesia (LSI) melakukan Penghitungan Surat Suara Hasil Pilkada Gresik 2010, ternyata Warga Masyarakat Gresik banyak yang memilih Golput alias tidak mau Mencoblos, ini di buktikan dengan masih banyaknya jumlah pemilih yang tidak datang ke TPS pada saat Pencoblosan pada tanggal 26 Mei 2010 kemarin, Lembaga ini menemukan sebanyak 257.604 pemilih atau sekitar 29,6 persen dari 868.783 pemilih tidak menggunakan hak pilihnya.
Namun menurut anggota KPU Abdul Basid Jumlah itu masih lebih baik jika dibandingkan dengan pemilihan umum legislatif (pileg) dan Pilpres 2009tahun lalu, sebab golput saat itu mencapai kisaran 36 persen hingga 40 persen."
Menurutnya hal tersebut mungkin terjadi karena faktor keingintahuan pemilih dalam pemilihan bupati (pilbup), sebab pilbup berhubungan langsung dengan pemilih yang notabenenya warga masyarakat Gresik, berbeda dengan pileg atau pilpres.
Angka Golput terbanyak di Dominasi Warga Perkotaan yaitu meliputi Gresik Kota, Kebomas, dan Manyar. antusiasme warga sangat rendah dengan tingkat partisipasi sekitar 50-60 %. hal ini di mungkinkan karena faktor pendatang yang lebih mementingkan bekerja daripada memilih pemimpin mereka. data di wilayah Kota Gresik saja angka Golput mencapai 45%.
Contoh lain adalah yang terjadi di TPS III Kelurahan Gending Kebomas jumlah DPT yang mencapai 590 orang, namun yang tidak sah suaranya ada sembilan orang dan yang tidak menghadiri undangan KPPS 210 orang. sangat berbeda dengan warga pinggiran kota atau bahkan perdesaan, tingkat partisipasi mereka cukup tinggi yaitu antara 70 hingga 75 persen di hampir semua TPS.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar